Ben Wu : Melepas Pekerjaan Kantoran Untuk Bermain Game

Ben Wu

 

Melepas Pekerjaan


Beberapa tahun lalu, Ben Wu masih bekerja di sebuah perusahaan trading yang bermarkas di California, Amerika Serikat. Namun, dia memilih banting setir menjadi gamer, alias pemain video game.

Gaji bulanan yang tinggi sebagai trader, tak membuat Wu puas. Justru, kata dia, penghasilannya sekarang sebagai gamer jauh melebihi gaji bulanannya dulu.

Seperti dilansir oleh CNNMoney, semua bermula saat ia sedang bosan-bosannya menjalani rutinitas kerja. Wu yang waktu itu telah menjadi trader selama tiga tahun, berniat cuti selama satu minggu.

Waktu cuti tersebut Wu gunakan untuk mengistirahatkan otak dari deadline pekerjaan yang sehari-hari memburunya. Bukannya menikmati cuti dengan berdiam di rumah, dia malah mengisi waktu dengan terus bermain video game.

Tak hanya itu, Wu bukan sekadar menuntaskan hobi, melainkan melakoninya sebagai pekerjaan penuh waktu selama satu minggu itu. Bahkan, dia sampai membuat panduan  game online praktis di Youtube dan Twitch—aplikasi berisi tutorial game yang membeli jasa Wu seharga 1 miliar dollar AS.

Merasa bisa menghasilkan pendapatan lebih banyak, Wu memutuskan melepas pekerjannya sebagai trader.  Terlebih lagi, sekarang adalah zaman eSport—kompetisi video game  teratur dan terorganisir yang diperuntukkan bagi gamer profesional—yang menjadikan video game sebagai sumber pendapatan.

“Banyak orang mengira bahwa video game adalah permainan anak-anak atau remaja. Padahal, permainan ini sangat dinamis, bahkan membutuhkan kerja sama tim untuk berpikir out of the box,” ungkap Wu.

Dota 2 VR Mode


Satu kompetisi “The International” dari game “Defense of the Ancients” atau yang lebih dikenal dengan DotA, misalnya, gamer bisa membidik hadiah uang sampai hampir 11 juta dollar AS, setara sekitar nyaris Rp 150 miliar memakai kurs sekarang.

Karenanya, wajar saja bila kemudian banyak orag dan tim dari seluruh penjuru dunia bersedia bertarung lewat media game online.

 

Game jadi pendapatan

Anda yang memiliki hobi seperti Wu bisa saja mencoba peluang dari permainan seperti dia. Terlebih lagi, saat ini sudah banyak panduan untuk menguasai permainan tersebut, mulai dari apa saja kebutuhan untuk bermain suatu game, cara memainkannya, hingga daftar skill demi memenangi game dari awal.

Sudah begitu, banyak pula game yang sekarang bisa dimainkan cukup dari smartphone. Untuk mengasah kemampuan bermain game, ponsel pintar juga sudah jamak menjadi sarana berlatih.

Namun, tak semua game benar-benar bisa dimainkan di smartphone  semulus saat dijalankan di komputer, apalagi bila menyangkut permainan para gamer profesional. Game-game “kelas berat”—apalagi game dengan grafis 3D—butuh smartphone yang memiilki spesifikasi khusus.

Bermain Game

Bila spesifikasi gadget biasa-biasa saja apalagi abal-abal, game sederhana saja akan tersendat dimainkan di situ, boro-boro yang profesional. Namun, tantangan ini sekarang sudah bisa ditangani oleh smartphone yang telah menyematkan aplikasi pemrograman interface terbaru bernama Vulkan API 1.0.

Pemrograman itu disebut bisa mengefisienkan kolaborasi pemakaian CPU—ibarat otak gadget—dan GPU—sebagai “pengganti” kartu grafis PC untuk smartphone. (Baca: Samsung Galaxy S7 Sudah Dukung Vulkan API, Apa Itu?)

Smartphone seperti Samsung Galaxy S7 juga sudah punya teknologi yang bisa mendinginkan prosesor, yaitu liquid cooling system. Paduan fitur-fitur terbaru seperti itu memastikan game profesional sekalipun bisa lancar dimainkan di ponsel laiknya memakai komputer dekstop berspesifikasi tinggi.

Kalau sudah begitu, bermain game pun sekarang tak lagi harus terpaku di depan komputer dan berkutat di dalam kamar tertutup. Cukup berbekal ponsel yang tepat, permainan seru bisa tetap dilakukan dengan lebih banyak variasi lokasi. Siapa tahu juga, rezeki datang pula dari sana.

Ben Wu : Melepas Pekerjaan Kantoran Untuk Bermain Game